Jumat, 14 Oktober 2016

Arti Sahabat- Bisakah Hidup Tanpa Sahabat?

“Pengetahuan tidak dapat menggantikan persahabatan. Aku lebih suka jadi idiot daripada kehilanganmu.”
Kalimat di atas adalah ucapan Patrick Star kepada Spongebob. Dari  kalimat itu, dapat dirasakan bahwa Spongebob sebagai sahabat sangat berarti bagi kehidupan Patrick.

Apakah sahabat memang benar-benar sepenting itu?

Arti Sahabat- Bisakah Hidup Tanpa Sahabat?
Source : Wikipedia

Hidup Sendirian? Bisakah?

Individu adalah satuan paling kecil dalam kehidupan. Seberapa pun banyaknya teman yang kita miliki, tetapi tetap saja segala hal dalam hidup tidak bisa kita wakilkan. Semuanya mesti kita jalani sendiri. Ketika kita ingin menjadi pandai, kita sendiri yang harus belajar. Ketika lapar, kita sendiri yang harus makan. Ketika kita jatuh, kita juga yang harus bangun untuk diri sendiri. Orang lain hanya bisa sebatas memberi dukungan.

Semuanya memang harus dijalani sendiri. Akan tetapi, rasanya tidak ada orang yang bisa benar-benar tahan hidup sendirian. Selain sebagai individu, manusia pada hakikatnya memang makhluk sosial yang saling membutuhkan. Memiliki hubungan yang baik dengan orang lain juga akan membuat kita lebih bahagia dibandingkan sendirian.

Agar tetap bisa hidup,  manusia akan saling melengkapi satu sama lain. Ketika membutuhkan sesuatu yang tidak kita punyai, kita akan mencari kepada manusia yang lain. Untuk itulah diciptakan toko, perpustakaan, warung makan, sekolah, rukun tetangga, dan seterusnya. Semua membutuhkan hubungan sosial. Bahkan ketika kita mati pun, kita tidak bisa menggali lubang kubur kita sendiri.

Introvert yang Suka Menyendiri


Dalam kehidupan sosial, sering kali didapati seseorang yang berbeda dari lingkungannya. Dia penyendiri, jarang bergaul, dan tidak banyak bicara. Orang-orang seperti ini mungkin sering dijadikan bahan pembicaraan di lingkungannya karena jarang kelihatan.

Orang tipe seperti di atas kemungkinan adalah introvert. Lawan sifat introvert adalah ekstrovert. Ketika mereka jarang terlihat sebenarnya tidak mesti karena mereka tidak mau bersosialisasi. Mereka terlihat lebih banyak sendiri karena energi mereka akan lebih banyak terisi ketika sendirian. Karena sifat inilah mereka biasanya lebih nyaman jika lebih banyak menghabiskan waktu sendirian atau hanya dengan orang berjumlah terbatas.

Ketika mereka terlalu lama berada di dalam kerumunan orang-orang, maka energi mereka akan cepat habis. Biasanya mereka lebih suka menyimpan masalahnya sendirian. Mereka kadang susah terbuka kecuali kepada orang-orang yang benar-benar dianggap dekat dan bisa dipercaya. Jika Anda punya sahabat seperti ini, Anda mesti bersyukur karena orang ini menganggap Anda bisa dipercaya sebagai sahabat mereka.

Jika dilihat dari luar, mungkin ada yang menganggap orang seperti ini kesepian. Karena jarang bergaul, maka teman mereka hanya sedikit. Akan tetapi tidak sepenuhnya benar. Kadang mereka sendiri bukan karena tidak punya teman, tapi karena memang lebih nyaman sendiri.

Meski lebih nyaman dalam suasana yang tenang dan sendirian dan tidak bisa sembarangan berbagi, bukan berarti mereka tidak membutuhkan teman. Mereka seperti pada umumnya manusia lain. Mereka juga membutuhkan tempat untuk berbagi cerita dan punggung untuk bersandar.

Carilah Sahabat

Siapapun kita, sebaiknya kita memiliki sahabat. Baik kita introvert, ekstrovert, kaya, miskin, mahasiswa, tukang kebun, presiden.  Semuanya membutuhkan teman berbagi. Apalagi di kehidupan yang semakin lama semakin terasa kompleks, kita membutuhkan orang lain di dalam kehidupan kita.

Meskipun seandainya kita senang menyendiri, tetap saja kita butuh orang lain. Belajar untuk membuka diri itu sangat penting. Bersifat lebih terbuka tidak ada salahnya agar beban hidup bisa berkurang. Orang yang bisa menceritakan atau mengeluarkan “beban” dalam dirinya entah dengan cara apa, misalnya bercerita, menulis, akan menurunkan resiko stress.

Mencari sahabat memang tidak mudah. Kadang kita kenal seseorang sudah lama tetapi orang itu selamanya akan tetap jadi teman, tidak bisa lebih dekat dan berubah menjadi seorang sahabat. Kadang waktu juga bukan penentu apakah seseorang bisa menjadi sahabat kita atau tidak. Bisa jadi orang yang baru Anda temui akan menjadi sahabat Anda selamanya.

Carilah sahabat yang bisa membuat hidup Anda lebih berarti. Jangan bersahabat dengan teman yang bisa menjerumuskan Anda ke dalam hal-hal yang negatif. Sahabat yang baik semestinya akan membuat kulaitas hidup Anda lebih baik. Dia ada di saat suka ataupun duka Anda.

Ketika sudah berkeluarga, pasangan pun bisa juga merangkap sebagai sahabat. Dia adalah orang yang akan selalu ada untuk mendengarkan cerita kita atau membantu di saat-saat sulit kita. Dia akan jadi orang yang paling mengerti kita. Itulah arti sahabat bagi kehidupan.

Keuntungan Punya Sahabat

Tidak bisa dipungkiri bahwa sahabat memang bisa membawa perubahan bagi kehidupan kita. Berikut ini beberapa keuntungan  yang paling tidak bisa didapat jika kita memiliki sahabat.

1.     Meningkatkan sistem imun tubuh

Ada sebuah studi yang memperlihatkan hubungan memiliki  sahabat dengan kondisi kesehatan tubuh. Pada tahun 1989, David Spiegel, profesor psikiater dari Stanford University menerbitkan sebuah makalah Lancet. Di dalam makaIah dinyatakan bahwa pasien kanker payudara yang tergabung di dalam grup berisi orang-orang yang saling mendukung (support group)berkesempatan  hidup dua kali lebih panjang dibanding mereka yang tidak berpartisipasi.

Selain itu, ada penelitian yang melibatkan 61 wanita penderita kanker indung telur stadium lanjut. Mereka yang mendapatkan dukungan sosial mempunyai protein interleukin 6 (dikaitkan dengan keganasan kanker) dalam jumlah yang lebih sedikit. Sementara itu, mereka yang tidak mendapat dukungan mempunyai kadar interleukin 6 70% lebih banyak.

Memiliki orang lain yang mendukung dan bisa dijadikan tempat berbagi bisa meningkatkan rasa bahagia. Ketika bahagia, maka hormon endorphin yang diproduksi tubuh akan lebih banyak. Dengan ini, tubuh akan terhindar dari stress. Orang yang tertekan, sedih hingga tahap depresi lebih berpotensi untuk memiliki kualitas kesehatan yang buruk daripada mereka yang bahagia.

2.     Membantu menghadapi trauma

Bisa kita bayangkan bagaimana menderitanya seseoang yang sedang menderita atau ditimpa kesusahan, misalnya ditinggal mati orang yang dicintai, bercerai, dipecat, jatuh miskin, menderita penyakit berat tapi mesti menghadapi hari-hari berat sendirian. Mereka bisa jatuh ke jurang depresi dan menjadi lebih susah bangkit. Sekuat apapun, seseorang membutuhkan keberadaan orang lain untuk bangkit meskipun itu hanya seorang jumlahnya.

3.     Bisa mengubah  sifat

Sahabat yang baik biasanya bisa membawa kita ke arah yang lebih baik. Jika beruntung Anda akan tertulari beberapa sifat baik dari sahabat Anda. Ketika Anda menjalin hubungan dengan sahabat Anda, tidak ada salahnya juga Anda jadikan mereka sebagai sparring partner. Berlombalah mencapai kesuksesan dan hidup yang lebih baik.



Ketika Anda memiliki kebiasaan yang ingin  Anda ubah, dengan adanya sahabat bisa juga Anda minta bantuan untuk memotivasi Anda. Misalnya Anda seorang perokok sementara teman Anda bukan. Ketika Anda memiliki keinginan berhenti merokok, maka Anda bisa minta berbagai macam bentuk dukungan untuk mewujudkan keinginan Anda tersebut. Selain itu, sahabat Anda biasanya sanggup menerima Anda apa adanya. Ketika Anda berbuat kesalahan, sahabat akan mengingatkan Anda tetapi tetap berada di samping Anda.


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
$-)
(y)
(f)
x-)
(k)
(h)
cheer