Kamis, 13 Oktober 2016

Apakah Arti Sahabat?

Di saat-saat sendiri, mungkin Anda sering merenung tentang banyak hal. Salah satu hal yang Anda pikirkan mungkin adalah sahabat. Anda mungkin kembali bertanya-tanya, benarkah saya memiliki sahabat?

Barangkali kita memang memiliki banyak kawan. Akan tetapi, setelah kita pikir lebih mendalam tidak semuanya yang kita kenal memiliki hubungan dekat dengan kita. Semuanya hanya dalam taraf teman. Anda merasa bahwa mereka bukan orang yang tepat untuk mendengar cerita hidup Anda.

Apakah Arti Sahabat?
Source : Wikipedia

Sahabat di saat Susah

Jika ada yang bilang bahwa mencari teman itu mudah dan mencari sahabat itu susah memang ada benarnya. Misalnya ada seseorang yang punya seribu teman di akun Facebook atau seribu follower di Twitter. Mereka mungkin sering memberi like di status, atau membalas kicauan di Twitter. Akan tapi ketika orang itu sedang membutuhkan bantuan, tidak ada orang yang datang menolong.  Ironis bukan?

Dalam sebuah fase hidup, mungkin Anda pernah jatuh. Di saat-saat seperti ini, Anda akan ditunjukkan mana yang benar-benar sahabat. Anda akan memahami arti sahabat. Jika mereka benar-benar sahabat Anda, mereka akan setia di samping Anda baik di saat senang ataupun susah. Jika mereka hanya ada saat Anda senang atau di saat mereka butuh Anda, bisa dipastikan mereka bukanlah sahabat yang baik bagi Anda.

Mencari sahabat yang benar-benar tulus memang tidak mudah. Mereka akan tetap di samping Anda meski Anda sedang tidak di atas. Mereka akan mengingatkan Anda saat Anda berbuat khilaf tetapi mereka akan selalu mendukung Anda.

Mau Punya Sahabat Sejati? Jadi Sahabat yang Baik  Terlebih Dulu

Siapa saja mungkin punya keinginan memiliki sahabat yang baik dan tulus. Akan tetapi banyak yang lupa atau tidak tahu bagaimana cara untuk menjadi sahabat yang baik. Agar punya sahabat baik, Anda sebaiknya jadi sahabat yang baik dulu.

Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan agar Anda bisa menjadi sahabat yang baik.

1.     Sebarkan energi positif

Sebagai sahabat, Anda sebaiknya menularkan energi yang positif. Menurut penelitian, energi positif yang dipancarkan seseorang bisa berpengaruh kepada teman di lingkungan sosialnya.

2.     Jadilah pendengar yang baik

Setiap orang mengingkan sahabat yang bisa mendengarkan ceritanya. Ketika sahabatmu berbicara, jangan monopoli percakapan. Anda harus bisa jadi pendengar yang baik dan bisa memahami apa yang dibutuhkan sahabat Anda. Jangan terlalu banyak memberikan nasihat kepada sahabat yang sedang bercerita. Bisa jadi mereka hanya ingin menumpahkan segala unek-unek dan hanya lebih membutuhkan telinga untuk mendengar.
Ketika sedang bercakap-cakap sebaiknya Anda tidak terlalu banyak menceritakan tentang diri Anda sendiri. Berikan bagian kepada sahabat untuk berbicara juga. Bersikaplah yang menunjukkan bahwa Anda memang peduli dengan sahabat Anda.

3.     Belajar memaafkan

Dalam sebuah hubungan, bertengkar mungkin adalah hal yang lumrah. Meskipun sudah akrab, namun kadang perbedaan bisa berujung kepada keributan. Kemarahan, dendam, sebaiknya Anda singkirkan jika Anda masih ingin hubungan Anda terjalin baik dengan sahabat Anda. Tidak ada manusia yang sempurna. Kalau hanya masalah sepele, relakanlah. Apalagi jika sahabat Anda benar-benar menyesalinya.

Hanya saja,  tidak ada yang bisa memaksa bahwa di dalam persahabatan akan selalu terjadi kesetiaan satu sama lain. Jika sahabat Anda sudah melakukan sesuatu yang benar-benar sulit dimaafkan, tidak ada salahnya jika Anda ingin meninggalkannya. Beberapa hubungan yang sudah terlanjur hancur memang susah untuk dibina kembali. Akan tetapi jika hati Anda memang benar-benar kuat dan situasinya bisa dibenahi, Anda bisa tetap menjalin pertemanan.  Sebaiknya sebelum Anda melakukan sesuatu yang membuat segalanya lebih buruk, ada baiknya Anda komunikasikan masalah tersebut dengan sahabat Anda. Siapa tahu hal yang Anda anggap masalah ternyata hanya soal kesalahpahaman.

4.     Beri pelukan

Berpelukan adalah aktivitas fisik yang berguna bagi kedua belah pihak, terutama bagi pihak yang suasana batinnya sedang tidak baik. Menurut penelitian, berpelukan dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh serta mengurangi stress dan depresi.

Berpelukan bisa melepaskan oksitosin yang ada di dalam tubuh. Pelukan bisa memicu aliran dopamin dalam tubuh sehingga membuat seseorang lebih bahagia, termotivasi, serta terhindar dari depresi. Tak hanya oksitosin, pelukan juga merangsang pelepasan dopamin, endorphin dan serotonin pada pembuluh darah ke seluruh tubuh. Hormon-hormon ini  akan memicu perasaan senang, meredakan rasa sakit serta  mencegah rasa sedih.

Reaksi tubuh yang seperti ini tidak hanya terjadi kepada sesama manusia. Ketika seseorang memeluk hewan peliharanya, perasaan seperti ini juga bisa terjadi. Berpelukan bisa menambah kadar  serotonin dalam tubuh, menaikkan mood dan ujungnya akan membuat seseorang akan lebih bahagia.

5.     Menjaga kontak

Menjaga komunikasi lewat telepon, media sosial, atau bertemu di warung makan dengan sahabat bermanfaat untuk kehidupan Anda. Ketika Anda bisa melihat mereka ada dii sekitar Anda, perasaan Anda akan lebih baik. Rutin berkomuniasi dengan sahabat bisa meningkatkan kadar kebahagiaan.

Seiring bertambah dewasa, beberapa orang yang biasanya bisa berkumpul barangkali akan semakin berjauhan. Mereka memiliki aktivitas yang padat, tempat tinggal yang jauh, atau hal lain yang membuat sulit bertemu. Bahkan kadang beberapa tahun pun jarang berkomunikasi. Jika Anda masih mengingat mereka dan menganggap mereka sebagai sahabat, kontaklah mereka. Mereka akan senang mendengar kabar baik dari Anda.

Apabila mungkin, jangan biarkan faktor lokasi yang berjauhan menyebabkan pertemanan Anda menjadi renggang. Seandainya tidak memungkinkan untuk bertemu muka, Anda masih bisa berkomunikasi lewat telepon atau surat elektronik. Jika hubungan Anda sebelumnya sudah memiliki dasar yang kuat, jarak bukanlah halangan untuk tetap menjaga ikatan batin.

6.     Menerima sahabat dengan apa adanya

Mungkin beberapa orang merasa bahwa sahabatnya memiliki beberapa karakter yang semestinya diubah. Anda pun mungkin pernah mengalami hal ini. Akan tetapi, sebaiknya Anda tidak perlu memaksa sahabat Anda untuk berubah. Setiap orang memiliki cara pandang yang berbeda. Toh, sesuatu yang berbeda dari Anda tidak mesti otomatis buruk.

 Kadang perbedaan itu bukan tentang masalah benar atau salah. Kebanyakan hal ini hanyalah masalah perspektif yang berbeda. Misalnya Anda adalah aliran konservatif, sementara sahabat Anda cenderung lebih liberal. Anda tidak perlu mempengaruhi teman Anda agar berubah.

Biarkan persahabatan Anda berjalan dengan alami. Lama-lama, Anda dan sahabat Anda akan saling menyadari bahwa masing-masing memiliki kekurangan. Hal itu tidak menghalangi  Anda dan sahabat untuk tetap menjalin hubungan.


7.     Biarkan persahabatan Anda berubah dengan alami

Hubungan persahabatan yang dijalin saat usia anak-anak, remaja, hingga dewasa tentu memiliki perbedaan. Anda mestinya paham bahwa semakin dewasa, tanggung jawab mereka semakin besar. Waktu mereka dibagi untuk menjalankan berbagai macam hal.

Saat Anda SD, mungkin Anda bisa hampir seharian bermain bersama sahabat Anda. Akan tetapi saat kuliah, mungkin waktu untuk bertemu tidak terlalu banyak. Apalagi jika sahabat Anda sudah menikah dan punya anak sementara Anda masih lajang. Pahamilah bahwa dia harus membagi waktu untuk keluarganya. Anda mestinya bisa menerima jika sahabat Anda tidak bisa sering bertemu Anda seperti sebelumnya.


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
$-)
(y)
(f)
x-)
(k)
(h)
cheer